13.818 Warga Akses Perpustakaan Digital PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Perpustakaan digital yang diluncurkan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kota Pekalongan pada April tahun lalu, telah diakses belasan ribu pengunjung. Hingga hari ini, pengunjung yang mengakses perpustakaan digital http://digilib.pekalongankota.go.id itu tercatat 13.818. Menurut Kepala KPAD Kota Pekalongan Maryati, pengakses perpustakan digital Kota Pekalongan itu tidak hanya dari Indoensia, tetapi juga dari Norwegia dan Jepang. Warga Norwegia dan Jepang itu, kata dia, mengakses peraturan daerah (perda) Kota Pekalongan. “Orang luar negeri yang mengakses perpustakaan digital Kota Pekalongan itu kemungkinan terkait investasi. Karena mereka kebanyakan mengakses perda-perda Kota Pekalongan,” terang dia, Kamis (14/2). Tahun lalu, KPAD Kota Pekalongan telah mengalihmediakan sebanyak 1.100 buku ke format digital. Ada beberapa kategori buku yang bisa diakses di perpustakaan digital tersebut. Antara lain buku-buku tentang kesehatan, batik, agama, kelautan, hukum dan sejarah. Selain itu, pengunjung juga bisa mengakses laporan penelitian perda dan perwal (peaturan wali kota).
( Isnawati / CN37 / JBSM )
|
Perpustakaan Digital Al Quran Pertama di
Indonesia Berdiri Menurut Pimpinan PSQ Prof Dr M Quraish Shihab, kendati jumlah buku yang terdapat di perpustakaan ini belum banyak yakni sekitar 30.000, namun perpustakaan ini merupakan perpustakaan Al Quran terlengkap yang ada di Indonesia. Juga merupakan satu-satunya perpustakaan Al-quran dan tafsir dalam bentuk cetak dan digital pertama di Indonesia. Selain berisi buku-buku dalam bentuk cetak dan elektronik di komputer, perpustakaan ini juga menyediakan berbagai referensi dalam bentuk elektronik dan audio video. "Anak-anak sekolah, pelajar, mahasiswa serta pelajar yang tengah mengambil paper atau skripsi kerap memanfaatkan perpustakaan ini untuk keperluan mereka," kata Prof Quraish Shihab. Hadir dalam peresmian perpustakaan tersebut Walikota Tanggerang Selatan M Soleh, sesepuh Tanggerang sekaligus mantan Menteri Koperasi dan UMKM Zarkasih Noor, dan mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab, serta Dirjen Bimas Islam Depag Nazaruddin Umar. Walikota Taggerang M Soleh dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas didirikannya Pusat Studi Al-Quran dan perpustakaan tersebut. Sebab, hal itu dapat lebih menegaskan Tanggerang Selatan sebagai kota pelajar sekaligus pusat kegiatan pendidikan Islam. Selain peresmian perpustakaan, bersamaan dengan itu juga Yayasan juga meresmikan Pondok Pesantren Bayt Al-Quran, yang juga terletak di kawasan Pondok Cabe, Tanggerang Selatan.
Pendirian pesatren tersebut menurut Ketua Yayasan Hati Nurani
Husein Ibrahim adalah untuk memberi pengertian lebih dalam
terhadap pemahaman Al Quran. Kata Hesein, saat ini bayak orang
yang hafal dan bisa membaca Al Quran tetapi tidak didukug oleh
pemahaman dan wawasan yang luas. Mereka juga banyak yang berasal
dari kalangan ekonomi lemah sehingga diperlukan dukungan agar
mereka bisa belajar lebih baik lagi. Selain itu mereka juga
dididik untuk meningkatkan ilmu lain di bidang kewirausahaan,
manajemen, motivasi pengembangan diri dan ketrampilan terapan
lainnya. (Hru/OL-7)
|